Disusuun Oleh :
Kelompok ANGGREK
Ahmad
Dedy S. (10513404)
Aprillia
Lentera W. (19513928)
Gipthasari
A. P (13513745)
Reynaldo
Cesar (17513484)
Siti
Aufaa Ni’matin (18513527)
Vanya
Anugerahayu Injaya (17512549)
Kelas
: 3PA02
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kekuasaan adalah kemampuan yang mungkin untuk
memaksa orang lain. Kekuasaan sangat berkaitan erat dengan wewenang.Perbedaan
antara kekuasaan dengan wewenang adalah bahwa setiap kemampuan untuk
mempengaruhi pihak lain dapat dinamakan kekuasaan.Sedangkan wewenang adalah
kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang, yang mempunyai
dukungan atau mendapat pengakuan dari masyarakat.
Oleh
karena itu, kekuasaan sangat menarik perhatian para ahli ilmu pengetahuan kemasyarakatan.Kekuasaan
dapat menciptakan kelas-kelas sosial di masyarakat,adapun yang menciptakan
kelas-kelas sosial dan ketimpangan kekuasaan adalah pembagian kerja dalam
kegiatan produksi dan hubungan sosial dalam produksi.
B. Rumusan
masalah
1. Apa
yang di maksud dengan kekuasaan ?
2. Apa
saja sumber – sumber kekuasaan?
3. Apa
saja jenis –jenis kekuasaan ?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud kekuasaan
2. Untuk
memahami apa saja sumber sumber kekuasaan
3. Untuk
belajar tentang jenis-jenis kekuasaan
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi
Kekuasaan
1.Menurut
Gibson
Kekuasaan
adalah Kemampuan seseorang untuk memperoleh seuatu sesuai dengan cara yang
dikehendaki.
2.Menurut
Max Weber
Kekuasaan
adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan
kemauan-kemauannya sendiri dengan sekaligus menerapkannya terhadap
tindakan-tinakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan tertentu.
3.Menurut
Lewin
Kekuasaan
adalah kemampuan potensial dari seseorang/kelompok orang untuk mempengaruhi yang
lain dalam sistem yang ada.
Ada
dua konsepsi berbeda tentang kekuasaan yang dianut dalam bahasa awam :
1.
Kekuasaan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi individu-individu lain.
2.
Kekuasaan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi pembuatan keputusan kolektif.
Kita
sering mengatakan bahwa seseorang memiliki kekuasaan atas orang lain,yang
berarti bahwa orang pertama dapat membuat orang kedua bertindak menurut apa
yang diinginkan oleh orang pertama,dan orang kedua bertindak menurut apa yang
diinginkan oleh orang pertama,dan orang kedua tidak bisa memilih tindakan lain.
- Sumber sumber Kekuasaan
Kekuasaan Berdasarkan Kedudukan memiliki pengaruh
potensial yang berasal dari kewenangan yang sah karena kedudukannya dalam
organisasi terdiri dari: Kewenangan Formal dan Kekuasaan Pribadi. Kewenangan
Formal, yaitu kewenangan yang mengacu pada hak prerogatif, kewajiban dan
tanggung jawab seseorang berkaitan dengan kedudukannya dalam organisasi atau
sistem sosial.
Kontrol terhadap sumber daya dan imbalan, merupakan
kontrol dan penguasaan terhadap sumber daya dan imbalan terkait dengankedudukan
formal. Makin tinggi posisi seseorang dalam hirarki organisasi, makin banyak
kontrol yang dipunyai orang tersebut terhadap sumber daya yang terbatas.
Kontrol terhadap hukuman merupakan kapasitas untuk mencegah seseorang
memperoleh imbalan.. Kontrol terhadap informasi menyangkut kontrol terhadap
akses terhadap informasi penting maupun kontrol terhadap distribusinya kepada
orang lain. Kontrol ekologis menyangkut kontrol terhadap lingkungan fisik,
teknologi dan metode pengorganisasian pekerjaan.
Kekuasaan pribadi menjelaskan bahwa kelompok sumber
kekuasaan berdasarkan kedudukan akan berlimpah pada orang-orang yang secara
hirarki mempunyai kedudukan dalam organisasi. Pengaruh potensial yang melekat
pada keunggulan individu terdiri dari: Kekuasaan keahlian (expert power),
Kekuasaan kesetiaan (referent power), dan Kekuasaan karisma.
Kekuasaan
keahlian (expert power) merupakan kekuasaan yang bersumber dari keahlian dalam
memecahkan masalah tugas-tugas penting. Semakin tergantung pihak lain terhadap
keahlian seseorang, semakin bertambah kekuasaan keahlian (expert power) orang
tersebut.
Kekuasaan kesetiaan (referent power) merupakan
potensi seseorang yang menyebabkan orang lain mengagumi dan memenuhi permintaan
orang tersebut. Referent power terkait dengan keterampilan interaksi antar
pribadi, seperti pesona, kebijaksanaan, diplomasi dan empati. kekuasaan karisma
merupakan sifat bawaan dari seseorang yang mencakup penampilan, karakter dan
kepribadian yang mampu mempengaruhi orang lain untuk suatu tujuan tertentu.
- Jenis-jenis kekuasaan
Sumber
kekuasaan biasanya dibagi menjadi dua kelompok besar (Robbins dan Judge,2007),
yaitu:
1. Kekuasaan
Formal (Formal Power) adalah kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual
dalam suatu organisasi. Kekuasaan ini dapat berasal dari:
·
Kemampuan untuk memaksa (coercive
power),
·
iKemampuan untuk memberi imbalan (reward
power)
·
Kekuatan formal (legitimate power).
2. Kekuasaan Personal (Personal Power) adalah
kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik yang dimiliki seorang individu.
Kekuasaan ini dapat berasal dari:
·
Kekuasaan karena dianggap ahli (Expert
Power)
·
Kekuasaan karena dijadikan contoh
(Referent Power)
Sumber
kekuasaan struktural (structural sources of power). Kekuasaan ini juga dikenal
dengan istilah inter-group atau inter-departmental power yang merupakan sumber
kekuasaan kelompok.
Sumber
Kekuasaan Antar Individu
Pada
paragraph berikut, penulis akan membahas pengertian masing-masing kekuasaan yang
telah disebutkan (Hughes et all, 2009):
Kekuasaan Memaksa (Coercive Power).
Kekuasaan
ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki kemampuan untuk memberikan
hukuman (akibat negatif) atau meniadakan kejadian yang positif terhadap orang
lain.
Pada suatu organisasi, biasanya seseorang tunduk pada atasannya karena
takut dipecat, atau diturunkan dari jabatannya. Kekuasaan ini juga dapat
dimiliki seseorang karena ia mempunyai informasi yang sangat penting mengenai
orang lain, yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap orang tersebut.
Kekuasaan Memberi Imbalan (Reward
Power).
Kekuasaan
ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki kemampuan untuk mengendalikan
sumber-daya yang dapat mempengaruhi orang lain, misalnya ia dapat menaikkan
jabatan, memberikan bonus, menaikkan gaji, atau hal-hal positif lainnya.
Kekuasaan Resmi (Legitimate Power).
Kekuasaan
ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki posisi sebaga pejabat pada struktur
organisasi formal. Orang ini memiliki kekuasaan resmi untuk mengendalikan dan
menggunakan sumber-daya yang ada dalam organisasi.
Kekuasaannya meliputi
kekuatan untuk memaksa dan memberi imbalan Anggota organisasi biasanya akan
mendengarkan dan melaksanakan apa yang dikatakan oleh pemimpinnya, karena ia
memiliki kekuasaan formal dalam organisasi yang dipimpinnya.
1. Definisi
Pengaruh
Sebagai
esensi dari kepemimpinan, pengaruh diperlukan untuk menyampaikan gagasan,
mendapatkan penerimaan dari kebijakan atau rencana dan untuk memotivasi orang
lain agar mendukung dan melaksanakan berbagai keputusan.
Jika
kekuasaan merupakan kapasitas untuk menjalankan pengaruh, maka cara kekuasaan
itu dilaksanakan berkaitan dengan perilaku mempengaruhi. Oleh karena itu, cara
kekuasaan itu dijalankan dalam berbagai bentuk perilaku mempengaruhi dan proses-proses mempengaruhi yang timbal balik
antara pemimpin dan pengikut, juga akan menentukan efektivitas kepemimpinan.
2. Pengaruh
Taktik Organisasi
Taktik-taktik mempengaruhi (Influence
Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk
mempen-garuhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau
bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat
mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.
Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang
pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk
mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat ukur telah dibuat
untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang
dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire
(Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil penelitian Yukl dkk, menun-jukkan ada
sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hugheset all,
2009), yaitu:
Persuasi Rasional (Rational
Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.
Daya-tarik Inspirasional (Inspirational
Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada
orang lain.
Konsultasi (Consultation), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang
dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana yang akan
dilaksanakan.
Mengucapkan kata-kata manis
(Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan
menggunakan kata-kata yang membahagiakan.
Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals),
terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan
sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.
Pertukaran (Exchange), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu
kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti
suatu permintaan tertentu.
Koalisi (Coalitions), terjadi jika
seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk agar
orang yang dijadikan target setuju.
Tekanan (Pressure), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau
permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya,
atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan
atau aturan organisasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jadi, kekuasaan adalah
kemampuan untuk menggunakan pengaruh
pada orang lain, artinya kemampuan untuk mengubah sikap
atau tingkah laku individu atau
kelompok. Dengan adanya kekuasaan, kita dapat dengan mudah mempengaruhi
orang lain. Contohnya presiden yang punya banyak wewenang terhadap
mentri-mentri dan cabinet di Indonesia untuk mengatur Indonesia.
Daftar Pustaka
Berry,
david. Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta : CV.
Rajawali, 1982.
Kamanto
Sunarto. Pengantar Sosiologi. Jakarta : LP FE-UI, 2004.
Martin,
Roderick. Sosiologi Kekuasaan. Diterjemahkan oleh Herry
Joediono. Jakarta : CV. Rajawali,1990.
Soerjono
Soerkanto dan Agus Brotosusilo. R.A.
Schermerhorn Masyarakat dan Kekuasaan. Jakarta : Rajawali, 1986.
Soerjono
Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 2007.
sumber
: http://fisip.uns.ac.id/blog/pandu
Marianti,M.M.(2011).Kekuasaan dan Taktik
Mempengaruhi Orang Lain dalam Organisasi.volume 07, p.51
Yukl, G. A., R. Lepsinger, and T. Lucia. 1992.
Preliminary Report on the Development and Validation of the Influence Behavior
Questionnaire. in Impact of Leadership. Eds. K. E. Clark, M. B. Clark, and D.
P. Campbell. Greensboro, NC:Center for Creative Leadership.
Robbins and Judge. 2007. Organizational
Behavior 12th Edition. Pearson International Edition, New Jersey.
Kipnis, D., and S. M. Schmidt. 1982. Profiles
of Organizational Strategies. Form M.San Diego, CA: University Associates
No comments:
Post a Comment