Disusun Oleh
Kelompok ANGGREK
Ahmad
Dedy S. (10513404)
Aprillia
Lentera W. (19513928)
Gipthasari
A. P (13513745)
Reynaldo
Cesar (17513484)
Siti
Aufaa Ni’matin (18513527)
Vanya
Anugrahayu (17512549)
Kelas
: 3PA02
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Latar
belakang dari pembuatan tugas ini adalah untuk mengetahui tingkah laku dan yang
mempengaruhinya, dan untuk memahami bagaimana mempengaruhi orang lain.
Perilaku
yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui
berbagai benturan dengan gemilang dengan adanya kepercayaan diri tanpa batas,
dan tekad terus. Perubahan masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan
individu, karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat
mendidik manusia.
B. Rumusan
Masalah
1.) Apa
yang di maksud dengan definisi pengaruh ?
2.) Apa
saja kunci-kunci perubahan perilaku ?
3.) Bagaimana
cara mempengaruhi orang lain
4.) Apa
itu wewenang ?
C. Tujuan
1.) Untuk
memahami arti dari perubahan perilaku
2.) Untuk
mengetahui apakah definisi pengaruh
3.) Untuk
menjelaskan bagaimana mempengaruhi orang lain
4.) Dan
untuk mengetahui apa yang di maksud dengan wewenang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Pengaruh
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1997:747), kata pengaruh yakni “daya
yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda)yang ikut membentuk watak
kepercayaan dan perbuatan seseorang”.
Pengaruh
adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut
membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang” (Depdikbud, 2001:845).
WJS.Poerwardaminta
berpendapat bahwa pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu, baik
orang maupun benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkekuatan dan
berpengaruh terhadap orang lain (Poerwardaminta:731).
Bila
ditinjau dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah
sebagai suatu daya yang ada atau timbul dari suatu hal yang memiliki akibat
atau hasil dan dampak yang ada.
B. Kunci-kunci
Perubahan Perilaku
Secara definisi, perubahan merupakan peralihan
kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah
masyarakat yang terdiri dari satu individu kepribadian (personality) baik.
Personality tidak dibentuk dari performance dan style seseorang, melainkan dari
adannya daya intelektual dan perbuatan.
Oleh
karena itu, kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan
perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah
perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.
Maka, persoalan kemiskinan bisa berubah jika terjadi perubahan perilaku di
dalam masyarakat.
Perilaku yang akan menjadi kunci perubahan di
masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang
dengan adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad terus. Perubahan
masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan individu, karena di dalamnya
ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia.
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu
stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi
spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak dan ada nya Keadaan yang buruk atau rusak
merupakan persoalan yang sangat mempengaruhi masyarakat dalam segala aspek
kehidupan sekaligus mengganggu segala bentuk aktivitas yang ada di masyarakat.
Kemiskinan merupakan kondisi buruk dan satu-satunya persoalan yang sistemik.
Karena, kemiskinan menjadikan munculnya perilaku kriminal yang tentu saja
buruk. Sehingga perlu ada solusi sebagai bentuk perubahan masyarakat dari
kondisi miskin yang tidak berdaya, menjadi berdaya. Dalam hal ini mereka akan
memiliki potensi kritis dan gerak yang dapat menanggulangi segala bentuk
persoalan kemiskinan.
Masyarakat adalah kumpulan individu-individu yang
saling berinteraksi dan memiliki komponen perubahan yang dapat mengikat satu
individu dengan individu lain dengan perilakunya. Sedangkan perubahan merupakan
peralihan kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah
adalah masyarakat yang terdiri dari individu berkepribadian (personality) baik.
Personality tidak dibentuk dari performance dan style seseorang, melainkan dari
adanya daya intelektual dan perbuatan. Selanjutnya, tidak hanya membentuk saja,
tapi juga disertai upaya menjadikan personality tersebut berkualitas.
Oleh karena itu, kunci perubahan masyarakat adalah
membentuk daya intelektual dan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan perilaku yang secara otomatis
diikuti dengan perubahan masyarakat. Maka, persoalan kemiskinan bisa berubah
jika terjadi perubahan perilaku di dalam masyarakat.
C. Bagaimana
Cara Mempengaruhi Orang Lain
Menurut Burgon & Huffner
(2002), terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan agar komunikasi
persuasi menjadi lebih efektif. Maksudnya lebih efektif yaitu agar lebih
berkesan dalam mempengaruhi orang lain. Beberapa pendekatan itu antaranya;
- Pendekatan berdasarkan bukti, yaitu mengungkapkan
data atau fakta yang terjadi sebagai bukti argumentatif agar berkesan
lebih kuat terhadap ajakan.
- Pendekatan berdasarkan ketakutan, yaitu
menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau komunikate dengan
tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan komunikator.
Misalnya, bila terjadi kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah maka
pemerintah dengan pendekatan ketakutan dapat mempersuasi masyarakat untuk
mencegah DBD.
- Pendekatan berdasarkan humor, yaitu menggunakan humor
atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat
mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif. Contoh,
iklan-iklan yang menggunakan bintang comedian atau menggunakan humor yang
melekat di hati masyarakat.
- Pendekatan berdasarkan diksi, yaitu menggunakan
pilihan kata yang mudah diingat (memorable) oleh audience/ komunikate
dengan tujuan membuat efek emosi positif atau negative. Misalnya, iklan
rokok dengan diksi “nggak ada loe nggak rame…”.
Namun keempat pendekatan tersebut dapat dikombinasikan
sesuai dengan tujuan persuasi dari komunikator. Misalnya pendekatan berdasarkan
humor dikombinasikan dengan pendekatan berdasarkan diksi. Ataupun pendekatan
berdasarkan ketakutan dikombinasikan dengan pendekatan berdasarkan bukti.
Berikut
10 cara mempengaruhi orang lain versi Top10 Indo:
1. Minta orang
tersebut melakukan sesuatu untuk anda
Jangan
memintanya untuk melakukan hal-hal berat, cukup hal kecil yang bersifat
personal saja. Seperti yang dikatakan oleh Benjamin Franklin,
"Mereka yang sudah pernah melakukan kebaikan untukmu akan lebih siap untuk
menolongmu lagi di masa depan daripada mereka yang belum pernah
membantumu."
Dengan
meminta mereka melakukan sesuatu untuk anda, akan ada rasa percaya yang timbul di antara
anda berdua. Apalagi jika anda membalasnya dengan melakukan sesuatu untuk
orang tersebut. Ketika di masa depan anda meminta orang tersebut untuk
menolong anda lagi (bahkan dengan permintaan yang lebih besar), pengalaman di
masa lalu akan membuat orang tersebut berpikir bahwa anda adalah figur yang
layak untuk ditolong. Orang yang sudah pernah melakukan sesuatu juga akan
lebih sulit menolak permintaan anda daripada mereka yang belum pernah melakukan
sesuatu untuk anda sama sekali.
2. Mintalah
sesuatu yang lebih tinggi daripada yang anda inginkan/ butuhkan
Ini adalah
permainan psikologis yang simpel. Misalkan anda ingin meminjam uang dari
seseorang sebesar 500 rupiah. Ketika meminta, katakan "Bolehkah saya
meminjam uang sebesar 1500 rupiah?". Orang tersebut mungkin akan
melakukan penolakan dengan berkata, "Wah, saya tidak bisa meminjamkan uang
sebanyak itu." atau "Wah, saya tidak punya uang sebanyak
itu". Jika anda yakin sebenarnya orang tersebut mampu memberi
pinjaman, namun enggan melakukannya, anda bisa melanjutkan dengan mengatakan
jurus berikut, "Baiklah, kalau begitu saya pinjam 500 rupiah saja."
Dengan jurus
ini, kemungkinan besar permintaan anda akan dikabulkan. Ini karena ada
dua efek psikologis yang dialami orang tersebut. Yang pertama adalah
penurunan drastis dari jumlah yang anda minta, sehingga nilai yang anda minta
seolah-olah terlihat lebih kecil. Yang kedua adalah rasa tidak enak yang
mungkin timbul dari dalam diri orang tersebut ketika menolak permintaan anda
yang pertama kali, dan tidak enak untuk menolaknya lagi di permintaan kedua.
3. Sebut namanya
dalam percakapan
Nama
adalah bagian yang penting dari eksistensi manusia, dan jika seseorang mendengar
namanya disebut, ia akan lebih memperhatikan lawan bicaranya. Efek
lainnya, ia juga akan merasa dihargai dan hal ini membuatnya sedikit lebih
mudah untuk menuruti permintaan anda. Oleh karena itu, berusahalah untuk
menyebut namanya ketika anda berdua sedang bercakap-cakap.
4. Berikan pujian
Pujian bisa
menjadi senjata yang ampuh untuk mempengaruhi orang lain sepanjang digunakan
dengan tepat. Berikanlah pujian yang tulus dan rasional, sesuai dengan
kenyataan. Jangan sampai anda memberikan pujian yang berbentuk
kebohongan, yang justru bisa menyinggung lawan bicara anda. Usahakan pula
untuk memberikan pujian dalam kadar yang tepat. Terlalu banyak memuji
bisa membuat anda justru tampak sedang menjilat orang tersebut, dan akibatnya
orang tersebut akan menjadi waspada dan menjaga jarak dari anda. Intinya,
pujian harus tulus dan sesuai dengan fakta yang ada,
5. Tiru bahasa tubuhnya
Cobalah
untuk meniru bahasa tubuhnya saat ia bercakap-cakap dengan anda. Teknik
ini disebut juga dengan mirroring. Misalkan gerakan tangan, posisi
duduk, dan istilah-istilah tertentu yang ia gunakan untuk menyebut sesuatu
(misal : ia lebih suka menyebut kata "telepon genggam" daripada
"HP", maka gunakanlah juga kata "telepon genggam" dalam
percakapan). Studi menunjukkan bahwa orang yang menghadapi orang
lain dengan bahasa tubuh yang sama cenderung lebih terbuka, percaya, dan lebih
mudah untuk menyetujui orang yang meniru bahasa tubuhnya. Ingat, sekali
lagi anda harus melakukannya secara natural. Jika tidak, lawan bicara
anda justru hanya merasa akan diolok-olok.
6. Manfaatkan
kelelahan seseorang
Ajukan
permintaan atau pernyataan ketika seseorang sedang dalam kondisi lelah fisik
maupun mental. Dalam keadaan ini, ketika anda mengajukan sesuatu untuk
diminta, lawan bicara anda biasanya tidak akan langsung menjawab "ya"
atau "tidak". Kemungkinan besar mereka akan mengatakan
"kita lihat saja besok pagi", atau "Ok, akan saya lakukan
besok". Hal ini disebabkan karena mereka sudah merasa cukup lelah
dan saat ini tidak ingin mengambil suatu keputusan. Keesokan harinya,
kemungkinan besar mereka akan melakukan yang anda minta, karena ada
kecenderungan (dan juga integritas serta rasa gengsi) untuk menepati apa yang
sudah mereka katakan di hari sebelumnya.
7. Minta sesuatu yang tidak
bisa ia tolak/ segan untuk menolaknya
Hampir
sama seperti poin nomor 10, seseorang biasanya akan setuju melakukan apa yang
anda inginkan jika ia sebelumnya sudah pernah membantu anda. Manfaatkan
kecenderungan hal ini dengan memintanya melakukan suatu hal kecil yang sangat
mudah, misalkan membawakan anda barang titipan ketika ia sedang bepergian
(barang tersebut dibayar dengan uang anda). Untuk selanjutnya ketika ia
bepergian, mintalah ia untuk membawakan oleh-oleh untuk anda, namun kali ini
anda tak usah memberi uang; biarkan oleh-oleh itu dibeli dengan uangnya
sendiri. Kemungkinan besar teknik ini akan berhasil, dan dengan jeda yang
tepat serta gaya bicara yang pas, anda bisa meningkatkan kadar permintaan anda
pada orang tersebut.
8.
Diam.
Jangan koreksi ketika ia melakukan kesalahan
Mengoreksi
kesalahan orang lain bisa memperkuat timbulnya rasa tidak setuju dan tidak
percaya satu sama lain. Oleh karena itu, jika ia mengatakan sesuatu yang
salah atau tidak sesuai dengan opini anda, tetaplah diam. Dengarkan, dan
coba pahami masalah tersebut dari sudut pandang mereka. Jika mereka meminta
pendapat anda, cobalah cari poin-poin di mana anda berdua memiliki kesamaan,
dan ungkapkan hal itu terlebih dahulu sebelum anda mengungkapkan ketidak
setujuan anda.
9. Ulangi apa yang dia katakan
Hampir sama
dengan teknik mirroring, mengulang apa yang ia katakan menunjukkan bahwa
anda memperhatikan lawan bicara anda. Ulangi apa yang ia katakan, akan
lebih baik lagi apabila anda merangkainya dalam kalimat baru, sehingga orang
tersebut yakin bahwa anda benar-benar paham terhadap apa yang dikatakannya.
Jika hal ini dilakukan dengan tepat, maka rasa percaya orang tersebut
kepada anda akan makin kuat, dan kesempatan untuk mempengaruhinya dengan
pendapat anda akan jauh lebih besar.
10. Anggukkan
kepala
Anggukkan
kepala ketika mendengarkan ia berbicara. Anggukan kepala yang dilakukan
dengan tepat bisa memperkuat kesan "persetujuan" di antara anda
berdua. Ia akan merasa anda setuju terhadap yang ia katakan, dan ketika
melihat anda menganggukkan kepala cukup sering, maka secara tidak sadar ia akan
mulai menganggukkan kepala juga saat bercakap-cakap. Lama-lama, hal ini
akan menimbulkan sinkronisasi dan mirroring bahasa tubuh seperti
yang sudah dijelaskan di atas. Hasilnya, secara tidak sadar lawan bicara
anda akan lebih percaya terhadap apa yang anda katakan.
Perlu
diingat, teknik-teknik ini mungkin terkesan "kejam" atau terlalu
memanfaatkan kelemahan orang lain. Oleh karena itu, gunakanlah seperlunya
saja dalam kondisi-kondisi penting di mana anda berada dalam situasi yang harus
benar-benar dimenangkan.
D. Wewenang
Merupakan
dasar hukum untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggung
jawab dapat dilaksanakan dengan baik. Wewenang adalah hak atau otoritas untuk
bertindak melakukan sesuatu kegiatan tertentu kearah pencapaian tujuan.
Wewenang dan kekuasaan
terdapat hubungan keterkaitan dan sekaligus perbedaan diantaranya yaitu:
Kekuasaan
(power)
1. “kapasitas”
untuk mempengaruhi prilaku orang lain kearah pencapaian tujuan.
2. Tidak
selalu berhubungan dengan jabatan dalam organisasi
3. Taktik
untuk memperoleh kepatuhan
4. Power
merupakan dasar hukum atau kekuatan kepemimpinan.
Wewenang
(Authority)
1. “Hak”
untuk bertindak, atau memrintah orang lain kearah pencapaian tujuan.
2. Terdapat
power dan responsibility untuk mencapai tujuan
3. Selalu
berhubungan dengan jabatan dalam organisasi
4. Sejumlah
power dan hak (right) yang didelegasikan pada suatu jabatan.
5. Authority
merupakan dasar hukum untuk melakukan tindakan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku
yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui
berbagai benturan dengan gemilang dengan adanya kepercayaan diri tanpa batas,
dan tekad terus. Perubahan masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan
individu, karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat
mendidik manusia. Perilaku merupakan respon individu terhadap suatu stimulus
atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi
dan tujuan baik disadari maupun tidak dan ada nya Keadaan yang buruk atau rusak
merupakan persoalan yang sangat mempengaruhi masyarakat dalam segala aspek
kehidupan sekaligus mengganggu segala bentuk aktivitas yang ada di masyarakat.
Menurut Burgon & Huffner (2002) ada beberapa pendekatan
itu antaranya :
1.) Pendekatan
berdasarkan bukti
2.) Pendekatan berdasarkan
ketakutan
3.) Pendekatan berdasarkan
humor
4.) Pendekatan berdasarkan
diksi
Pengertian
wewenang adalah hak atau otoritas untuk bertindak melakukan
sesuatu kegiatan tertentu kearah pencapaian tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawati,Endah.(2010).Pengaruh penggunaan telepon genggam terhadap
prestasi belajar siswa kelas VI sekolah dasar negeri Jombor 01 Bendosari
Sukoharjo tahun pelajaran 2010-2011.Proposal penelitian (tidak
diterbitkan).Surakarta: Fakultas Pendidikan Agama Islam Yayasan Perguruan
Tinggi Islam Surakarta.
Umar, Husein.(2003).Metode Riset Biisnis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Putong.(2015),
KEPEMIMPINAN: Kajian Teoritis dan Praktis
Volume 1 dari Kepemimpinan Edisi 1. Jakarta: Buku&Artikel
Karya Iskandar Putong.
www.top10indo.com/2013/05/10-cara-mempengaruhi-orang-lain.html
No comments:
Post a Comment