Tuesday 20 October 2015

#SoftSkill Psikologi Manajemen "Kekuasaan"





Disusuun Oleh :
Kelompok ANGGREK

      Ahmad Dedy S. (10513404)
     Aprillia Lentera W. (19513928)
       Gipthasari A. P (13513745)
       Reynaldo Cesar (17513484)
      Siti Aufaa Ni’matin (18513527)
      Vanya Anugerahayu Injaya (17512549)


Kelas : 3PA02



BAB I
PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang

Kekuasaan adalah kemampuan yang mungkin untuk memaksa orang lain. Kekuasaan sangat berkaitan erat dengan wewenang.Perbedaan antara kekuasaan dengan wewenang adalah bahwa setiap kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain dapat dinamakan kekuasaan.Sedangkan wewenang adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang, yang mempunyai dukungan atau mendapat pengakuan dari masyarakat.
Oleh karena itu, kekuasaan sangat menarik perhatian para ahli ilmu pengetahuan kemasyarakatan.Kekuasaan dapat menciptakan kelas-kelas sosial di masyarakat,adapun yang menciptakan kelas-kelas sosial dan ketimpangan kekuasaan adalah pembagian kerja dalam kegiatan produksi dan hubungan sosial dalam produksi.

    B.   Rumusan masalah
1.      Apa yang di maksud dengan kekuasaan ?
2.      Apa saja sumber – sumber kekuasaan?
3.      Apa saja jenis –jenis kekuasaan ?


    C.   Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud kekuasaan
2.      Untuk memahami apa saja sumber sumber kekuasaan
3.      Untuk belajar tentang jenis-jenis kekuasaan



BAB II
PEMBAHASAN

        Definisi Kekuasaan

1.Menurut Gibson
Kekuasaan adalah Kemampuan seseorang untuk memperoleh seuatu sesuai dengan cara yang dikehendaki.

2.Menurut Max Weber
Kekuasaan adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan-kemauannya sendiri dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-tinakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan tertentu.

3.Menurut Lewin
Kekuasaan adalah kemampuan potensial dari seseorang/kelompok orang untuk mempengaruhi yang lain dalam sistem yang ada.

Ada dua konsepsi berbeda tentang kekuasaan yang dianut dalam bahasa awam :

1. Kekuasaan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi individu-individu lain.
2. Kekuasaan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi pembuatan keputusan kolektif.

Kita sering mengatakan bahwa seseorang memiliki kekuasaan atas orang lain,yang berarti bahwa orang pertama dapat membuat orang kedua bertindak menurut apa yang diinginkan oleh orang pertama,dan orang kedua bertindak menurut apa yang diinginkan oleh orang pertama,dan orang kedua tidak bisa memilih tindakan lain.

  •       Sumber sumber Kekuasaan

Kekuasaan Berdasarkan Kedudukan memiliki pengaruh potensial yang berasal dari kewenangan yang sah karena kedudukannya dalam organisasi terdiri dari: Kewenangan Formal dan Kekuasaan Pribadi. Kewenangan Formal, yaitu kewenangan yang mengacu pada hak prerogatif, kewajiban dan tanggung jawab seseorang berkaitan dengan kedudukannya dalam organisasi atau sistem sosial.
Kontrol terhadap sumber daya dan imbalan, merupakan kontrol dan penguasaan terhadap sumber daya dan imbalan terkait dengankedudukan formal. Makin tinggi posisi seseorang dalam hirarki organisasi, makin banyak kontrol yang dipunyai orang tersebut terhadap sumber daya yang terbatas. 
Kontrol terhadap hukuman merupakan kapasitas untuk mencegah seseorang memperoleh imbalan.. Kontrol terhadap informasi menyangkut kontrol terhadap akses terhadap informasi penting maupun kontrol terhadap distribusinya kepada orang lain. Kontrol ekologis menyangkut kontrol terhadap lingkungan fisik, teknologi dan metode pengorganisasian pekerjaan.
Kekuasaan pribadi menjelaskan bahwa kelompok sumber kekuasaan berdasarkan kedudukan akan berlimpah pada orang-orang yang secara hirarki mempunyai kedudukan dalam organisasi. Pengaruh potensial yang melekat pada keunggulan individu terdiri dari: Kekuasaan keahlian (expert power), Kekuasaan kesetiaan (referent power), dan Kekuasaan karisma.
       Kekuasaan keahlian (expert power) merupakan kekuasaan yang bersumber dari keahlian dalam memecahkan masalah tugas-tugas penting. Semakin tergantung pihak lain terhadap keahlian seseorang, semakin bertambah kekuasaan keahlian (expert power) orang tersebut.
 Kekuasaan kesetiaan (referent power) merupakan potensi seseorang yang menyebabkan orang lain mengagumi dan memenuhi permintaan orang tersebut. Referent power terkait dengan keterampilan interaksi antar pribadi, seperti pesona, kebijaksanaan, diplomasi dan empati. kekuasaan karisma merupakan sifat bawaan dari seseorang yang mencakup penampilan, karakter dan kepribadian yang mampu mempengaruhi orang lain untuk suatu tujuan tertentu.

  •        Jenis-jenis kekuasaan

Sumber kekuasaan biasanya dibagi menjadi dua kelompok besar (Robbins dan Judge,2007), yaitu:
1.      Kekuasaan Formal (Formal Power) adalah kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual dalam suatu organisasi. Kekuasaan ini dapat berasal dari:
·         Kemampuan untuk memaksa (coercive power),
·         iKemampuan untuk memberi imbalan (reward power)
·         Kekuatan formal (legitimate power).
2.   Kekuasaan Personal (Personal Power) adalah kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik yang dimiliki seorang individu. Kekuasaan ini dapat berasal dari:
·         Kekuasaan karena dianggap ahli (Expert Power)
·         Kekuasaan karena dijadikan contoh (Referent Power)

Sumber kekuasaan struktural (structural sources of power). Kekuasaan ini juga dikenal dengan istilah inter-group atau inter-departmental power yang merupakan sumber kekuasaan kelompok.
Sumber Kekuasaan Antar Individu
Pada paragraph berikut, penulis akan membahas pengertian masing-masing kekuasaan yang telah disebutkan (Hughes et all, 2009):
        Kekuasaan Memaksa (Coercive Power).
 Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki kemampuan untuk memberikan hukuman (akibat negatif) atau meniadakan kejadian yang positif terhadap orang lain. 
  Pada suatu organisasi, biasanya seseorang tunduk pada atasannya karena takut dipecat, atau diturunkan dari jabatannya. Kekuasaan ini juga dapat dimiliki seseorang karena ia mempunyai informasi yang sangat penting mengenai orang lain, yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap orang tersebut.

        Kekuasaan Memberi Imbalan (Reward Power).
 Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki kemampuan untuk mengendalikan sumber-daya yang dapat mempengaruhi orang lain, misalnya ia dapat menaikkan jabatan, memberikan bonus, menaikkan gaji, atau hal-hal positif lainnya.
        Kekuasaan Resmi (Legitimate Power).
   Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki posisi sebaga pejabat pada struktur organisasi formal. Orang ini memiliki kekuasaan resmi untuk mengendalikan dan menggunakan sumber-daya yang ada dalam organisasi. 
 Kekuasaannya meliputi kekuatan untuk memaksa dan memberi imbalan Anggota organisasi biasanya akan mendengarkan dan melaksanakan apa yang dikatakan oleh pemimpinnya, karena ia memiliki kekuasaan formal dalam organisasi yang dipimpinnya.

1.      Definisi Pengaruh
       Sebagai esensi dari kepemimpinan, pengaruh diperlukan untuk menyampaikan gagasan, mendapatkan penerimaan dari kebijakan atau rencana dan untuk memotivasi orang lain agar mendukung dan melaksanakan berbagai keputusan.
    Jika kekuasaan merupakan kapasitas untuk menjalankan pengaruh, maka cara kekuasaan itu dilaksanakan berkaitan dengan perilaku mempengaruhi. Oleh karena itu, cara kekuasaan itu dijalankan dalam berbagai bentuk perilaku mempengaruhi dan  proses-proses mempengaruhi yang timbal balik antara pemimpin dan pengikut, juga akan menentukan efektivitas kepemimpinan.

2.      Pengaruh Taktik Organisasi
      Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempen-garuhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.

      Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil penelitian Yukl dkk, menun-jukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hugheset all, 2009), yaitu:

        Persuasi Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.
        Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain.
        Konsultasi (Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana yang akan dilaksanakan.
        Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan.
        Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.
        Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
        Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk agar orang yang dijadikan target setuju.
        Tekanan (Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
        Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.




BAB III
PENUTUP

       Kesimpulan

    Jadi, kekuasaan  adalah  kemampuan  untuk menggunakan  pengaruh  pada  orang  lain, artinya kemampuan untuk mengubah  sikap  atau  tingkah  laku  individu  atau  kelompok. Dengan adanya kekuasaan, kita dapat dengan mudah mempengaruhi orang lain. Contohnya presiden yang punya banyak wewenang terhadap mentri-mentri dan cabinet di Indonesia untuk mengatur Indonesia.




Daftar Pustaka

Berry, david. Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta : CV. Rajawali, 1982.
Kamanto Sunarto. Pengantar Sosiologi. Jakarta : LP FE-UI, 2004.
Martin, Roderick. Sosiologi Kekuasaan. Diterjemahkan oleh Herry Joediono. Jakarta : CV. Rajawali,1990.
Soerjono Soerkanto dan Agus Brotosusilo. R.A. Schermerhorn Masyarakat dan Kekuasaan. Jakarta : Rajawali, 1986.
Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007.
sumber : http://fisip.uns.ac.id/blog/pandu
Marianti,M.M.(2011).Kekuasaan dan Taktik Mempengaruhi Orang Lain dalam Organisasi.volume 07, p.51
Yukl, G. A., R. Lepsinger, and T. Lucia. 1992. Preliminary Report on the Development and Validation of the Influence Behavior Questionnaire. in Impact of Leadership. Eds. K. E. Clark, M. B. Clark, and D. P. Campbell. Greensboro, NC:Center for Creative Leadership.
Robbins and Judge. 2007. Organizational Behavior 12th Edition. Pearson International Edition, New Jersey.

Kipnis, D., and S. M. Schmidt. 1982. Profiles of Organizational Strategies. Form M.San Diego, CA: University Associates

Tuesday 13 October 2015

# Softskill Tugas Psikologi Manajemen

Mempengaruhi Perilaku

Disusun Oleh
Kelompok ANGGREK

Ahmad Dedy S. (10513404)
Aprillia Lentera W. (19513928)
Gipthasari A. P (13513745)
Reynaldo Cesar (17513484)
Siti Aufaa Ni’matin (18513527)
Vanya Anugrahayu (17512549)


Kelas : 3PA02




BAB I
PENDAHULUAN
    A. Latar Belakang
Latar belakang dari pembuatan tugas ini adalah untuk mengetahui tingkah laku dan yang mempengaruhinya, dan untuk memahami bagaimana mempengaruhi orang lain.
Perilaku yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang dengan adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad terus. Perubahan masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan individu, karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia.

   B.   Rumusan Masalah
1.)    Apa yang di maksud dengan definisi pengaruh ?
2.)    Apa saja kunci-kunci perubahan perilaku ?
3.)    Bagaimana cara mempengaruhi orang lain
4.)    Apa itu wewenang ?

    C. Tujuan
1.)    Untuk memahami arti dari perubahan perilaku
2.)    Untuk mengetahui apakah definisi pengaruh
3.)    Untuk menjelaskan bagaimana mempengaruhi orang lain
4.)    Dan untuk mengetahui apa yang di maksud dengan wewenang

  

BAB II
PEMBAHASAN
    A. Definisi Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1997:747), kata pengaruh yakni “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda)yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang”.

Pengaruh adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang” (Depdikbud, 2001:845).

WJS.Poerwardaminta berpendapat bahwa pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkekuatan dan berpengaruh terhadap orang lain (Poerwardaminta:731).

Bila ditinjau dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah sebagai suatu daya yang ada atau timbul dari suatu hal yang memiliki akibat atau hasil dan dampak yang ada.

    B.  Kunci-kunci Perubahan Perilaku
Secara definisi, perubahan merupakan peralihan kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang terdiri dari satu individu kepribadian (personality) baik. Personality tidak dibentuk dari performance dan style seseorang, melainkan dari adannya daya intelektual dan perbuatan.
Oleh karena itu, kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat. Maka, persoalan kemiskinan bisa berubah jika terjadi perubahan perilaku di dalam masyarakat.

Perilaku yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang dengan adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad terus. Perubahan masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan individu, karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia.

Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak  dan ada nya Keadaan yang buruk atau rusak merupakan persoalan yang sangat mempengaruhi masyarakat dalam segala aspek kehidupan sekaligus mengganggu segala bentuk aktivitas yang ada di masyarakat. Kemiskinan merupakan kondisi buruk dan satu-satunya persoalan yang sistemik. Karena, kemiskinan menjadikan munculnya perilaku kriminal yang tentu saja buruk. Sehingga perlu ada solusi sebagai bentuk perubahan masyarakat dari kondisi miskin yang tidak berdaya, menjadi berdaya. Dalam hal ini mereka akan memiliki potensi kritis dan gerak yang dapat menanggulangi segala bentuk persoalan kemiskinan.

Masyarakat adalah kumpulan individu-individu yang saling berinteraksi dan memiliki komponen perubahan yang dapat mengikat satu individu dengan individu lain dengan perilakunya. Sedangkan perubahan merupakan peralihan kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang terdiri dari individu berkepribadian (personality) baik. Personality tidak dibentuk dari performance dan style seseorang, melainkan dari adanya daya intelektual dan perbuatan. Selanjutnya, tidak hanya membentuk saja, tapi juga disertai upaya menjadikan personality tersebut berkualitas.

Oleh karena itu, kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat. Maka, persoalan kemiskinan bisa berubah jika terjadi perubahan perilaku di dalam masyarakat.

     C.  Bagaimana Cara Mempengaruhi Orang Lain
Menurut  Burgon & Huffner (2002), terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan agar komunikasi persuasi menjadi lebih efektif. Maksudnya lebih efektif yaitu agar lebih berkesan dalam mempengaruhi orang lain. Beberapa pendekatan itu antaranya;
  1. Pendekatan berdasarkan bukti, yaitu mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebagai bukti argumentatif agar berkesan lebih kuat terhadap ajakan.
  2. Pendekatan berdasarkan ketakutan, yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau komunikate dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan komunikator. Misalnya, bila terjadi kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah maka pemerintah dengan pendekatan ketakutan dapat mempersuasi masyarakat untuk mencegah DBD.
  3. Pendekatan berdasarkan humor, yaitu menggunakan humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif. Contoh, iklan-iklan yang menggunakan bintang comedian atau menggunakan humor yang melekat di hati masyarakat.
  4. Pendekatan berdasarkan diksi, yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah diingat (memorable) oleh audience/ komunikate dengan tujuan membuat efek emosi positif atau negative. Misalnya, iklan rokok dengan diksi “nggak ada loe nggak rame…”.
Namun keempat pendekatan tersebut dapat dikombinasikan sesuai dengan tujuan persuasi dari komunikator. Misalnya pendekatan berdasarkan humor dikombinasikan dengan pendekatan berdasarkan diksi. Ataupun pendekatan berdasarkan ketakutan dikombinasikan dengan pendekatan berdasarkan bukti.

Berikut 10 cara mempengaruhi orang lain versi Top10 Indo:
     1. Minta orang tersebut melakukan sesuatu untuk anda
Jangan memintanya untuk melakukan hal-hal berat, cukup hal kecil yang bersifat personal saja.  Seperti yang dikatakan oleh Benjamin Franklin, "Mereka yang sudah pernah melakukan kebaikan untukmu akan lebih siap untuk menolongmu lagi di masa depan daripada mereka yang belum pernah membantumu."

Dengan meminta mereka melakukan sesuatu untuk anda, akan ada rasa percaya yang timbul di antara anda berdua.  Apalagi jika anda membalasnya dengan melakukan sesuatu untuk orang tersebut.  Ketika di masa depan anda meminta orang tersebut untuk menolong anda lagi (bahkan dengan permintaan yang lebih besar), pengalaman di masa lalu akan membuat orang tersebut berpikir bahwa anda adalah figur yang layak untuk ditolong.  Orang yang sudah pernah melakukan sesuatu juga akan lebih sulit menolak permintaan anda daripada mereka yang belum pernah melakukan sesuatu untuk anda sama sekali.

     2. Mintalah sesuatu yang lebih tinggi daripada yang anda inginkan/ butuhkan
Ini adalah permainan psikologis yang simpel.  Misalkan anda ingin meminjam uang dari seseorang sebesar 500 rupiah.  Ketika meminta, katakan "Bolehkah saya meminjam uang sebesar 1500 rupiah?".   Orang tersebut mungkin akan melakukan penolakan dengan berkata, "Wah, saya tidak bisa meminjamkan uang sebanyak itu."  atau "Wah, saya tidak punya uang sebanyak itu".  Jika anda yakin sebenarnya orang tersebut mampu memberi pinjaman, namun enggan melakukannya, anda bisa melanjutkan dengan mengatakan jurus berikut, "Baiklah, kalau begitu saya pinjam 500 rupiah saja."

Dengan jurus ini, kemungkinan besar permintaan anda akan dikabulkan.  Ini karena ada dua efek psikologis yang dialami orang tersebut.  Yang pertama adalah penurunan drastis dari jumlah yang anda minta, sehingga nilai yang anda minta seolah-olah terlihat lebih kecil.  Yang kedua adalah rasa tidak enak yang mungkin timbul dari dalam diri orang tersebut ketika menolak permintaan anda yang pertama kali, dan tidak enak untuk menolaknya lagi di permintaan kedua.

     3. Sebut namanya dalam percakapan
Nama adalah bagian yang penting dari eksistensi manusia, dan jika seseorang mendengar namanya disebut, ia akan lebih memperhatikan lawan bicaranya.  Efek lainnya, ia juga akan merasa dihargai dan hal ini membuatnya sedikit lebih mudah untuk menuruti permintaan anda.  Oleh karena itu, berusahalah untuk menyebut namanya ketika anda berdua sedang bercakap-cakap.

4.      Berikan pujian

Pujian bisa menjadi senjata yang ampuh untuk mempengaruhi orang lain sepanjang digunakan dengan tepat.  Berikanlah pujian yang tulus dan rasional, sesuai dengan kenyataan.  Jangan sampai anda memberikan pujian yang berbentuk kebohongan, yang justru bisa menyinggung lawan bicara anda.  Usahakan pula untuk memberikan pujian dalam kadar yang tepat.  Terlalu banyak memuji bisa membuat anda justru tampak sedang menjilat orang tersebut, dan akibatnya orang tersebut akan menjadi waspada dan menjaga jarak dari anda.  Intinya, pujian harus tulus dan sesuai dengan fakta yang ada,

5.       Tiru bahasa tubuhnya

Cobalah untuk meniru bahasa tubuhnya saat ia bercakap-cakap dengan anda.  Teknik ini disebut juga dengan mirroring.  Misalkan gerakan tangan, posisi duduk, dan istilah-istilah tertentu yang ia gunakan untuk menyebut sesuatu (misal  : ia lebih suka menyebut kata "telepon genggam" daripada "HP", maka gunakanlah juga kata "telepon genggam" dalam percakapan).  Studi menunjukkan  bahwa orang yang menghadapi orang lain dengan bahasa tubuh yang sama cenderung lebih terbuka, percaya, dan lebih mudah untuk menyetujui orang yang meniru bahasa tubuhnya.  Ingat, sekali lagi anda harus melakukannya secara natural.  Jika tidak, lawan bicara anda justru hanya merasa akan diolok-olok.

     6.  Manfaatkan kelelahan seseorang

Ajukan permintaan atau pernyataan ketika seseorang sedang dalam kondisi lelah fisik maupun mental.  Dalam keadaan ini, ketika anda mengajukan sesuatu untuk diminta, lawan bicara anda biasanya tidak akan langsung menjawab "ya" atau "tidak".  Kemungkinan besar mereka akan mengatakan "kita lihat saja besok pagi", atau "Ok, akan saya lakukan besok".  Hal ini disebabkan karena mereka sudah merasa cukup lelah dan saat ini tidak ingin mengambil suatu keputusan.  Keesokan harinya, kemungkinan besar mereka akan melakukan yang anda minta, karena ada kecenderungan (dan juga integritas serta rasa gengsi) untuk menepati apa yang sudah mereka katakan di hari sebelumnya.

      7.  Minta sesuatu yang tidak bisa ia tolak/ segan untuk menolaknya

Hampir sama seperti poin nomor 10, seseorang biasanya akan setuju melakukan apa yang anda inginkan jika ia sebelumnya sudah pernah membantu anda.  Manfaatkan kecenderungan hal ini dengan memintanya melakukan suatu hal kecil yang sangat mudah, misalkan membawakan anda barang titipan ketika ia sedang bepergian (barang tersebut dibayar dengan uang anda).  Untuk selanjutnya ketika ia bepergian, mintalah ia untuk membawakan oleh-oleh untuk anda, namun kali ini anda tak usah memberi uang; biarkan oleh-oleh itu dibeli dengan uangnya sendiri.  Kemungkinan besar teknik ini akan berhasil, dan dengan jeda yang tepat serta gaya bicara yang pas, anda bisa meningkatkan kadar permintaan anda pada orang tersebut.

8.   Diam.  Jangan koreksi ketika ia melakukan kesalahan
Mengoreksi kesalahan orang lain bisa memperkuat timbulnya rasa tidak setuju dan tidak percaya satu sama lain.  Oleh karena itu, jika ia mengatakan sesuatu yang salah atau tidak sesuai dengan opini anda, tetaplah diam.  Dengarkan, dan coba pahami masalah tersebut dari sudut pandang mereka.  Jika mereka meminta pendapat anda, cobalah cari poin-poin di mana anda berdua memiliki kesamaan, dan ungkapkan hal itu terlebih dahulu sebelum anda mengungkapkan ketidak setujuan anda.

    9Ulangi apa yang dia katakan

Hampir sama dengan teknik mirroring, mengulang apa yang ia katakan menunjukkan bahwa anda memperhatikan lawan bicara anda.  Ulangi apa yang ia katakan, akan lebih baik lagi apabila anda merangkainya dalam kalimat baru, sehingga orang tersebut yakin bahwa anda benar-benar paham terhadap apa yang dikatakannya.  Jika hal ini dilakukan dengan tepat, maka rasa percaya orang tersebut kepada anda akan makin kuat, dan kesempatan untuk mempengaruhinya dengan pendapat anda akan jauh lebih besar.

10.   Anggukkan kepala

Anggukkan kepala ketika mendengarkan ia berbicara.  Anggukan kepala yang dilakukan dengan tepat bisa memperkuat kesan "persetujuan" di antara anda berdua.  Ia akan merasa anda setuju terhadap yang ia katakan, dan ketika melihat anda menganggukkan kepala cukup sering, maka secara tidak sadar ia akan mulai menganggukkan kepala juga saat bercakap-cakap.  Lama-lama, hal ini akan menimbulkan sinkronisasi dan mirroring bahasa tubuh seperti yang sudah dijelaskan di atas.  Hasilnya, secara tidak sadar lawan bicara anda akan lebih percaya terhadap apa yang anda katakan.
Perlu diingat, teknik-teknik ini mungkin terkesan "kejam" atau terlalu memanfaatkan kelemahan orang lain.  Oleh karena itu, gunakanlah seperlunya saja dalam kondisi-kondisi penting di mana anda berada dalam situasi yang harus benar-benar dimenangkan.


    D. Wewenang
Merupakan dasar hukum untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan baik. Wewenang adalah hak atau otoritas untuk bertindak melakukan sesuatu kegiatan tertentu kearah pencapaian tujuan.
Wewenang dan kekuasaan terdapat hubungan keterkaitan dan sekaligus perbedaan diantaranya yaitu:
          Kekuasaan (power)
1.      “kapasitas” untuk mempengaruhi prilaku orang lain kearah pencapaian tujuan.
2.      Tidak selalu berhubungan dengan jabatan dalam organisasi
3.      Taktik untuk memperoleh kepatuhan
4.      Power merupakan dasar hukum atau kekuatan kepemimpinan.
Wewenang (Authority)
1.      “Hak” untuk bertindak, atau memrintah orang lain kearah pencapaian tujuan.
2.      Terdapat power dan responsibility untuk mencapai tujuan
3.      Selalu berhubungan dengan jabatan dalam organisasi
4.      Sejumlah power dan hak (right) yang didelegasikan pada suatu jabatan.
5.      Authority merupakan dasar hukum untuk melakukan tindakan.

BAB III
PENUTUP
    A. Kesimpulan
Perilaku yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang dengan adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad terus. Perubahan masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan individu, karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia. Perilaku merupakan respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak dan ada nya Keadaan yang buruk atau rusak merupakan persoalan yang sangat mempengaruhi masyarakat dalam segala aspek kehidupan sekaligus mengganggu segala bentuk aktivitas yang ada di masyarakat.
Menurut  Burgon & Huffner (2002) ada beberapa pendekatan itu antaranya :
1.)    Pendekatan berdasarkan bukti
2.)    Pendekatan berdasarkan ketakutan
3.)    Pendekatan berdasarkan humor
4.)    Pendekatan berdasarkan diksi
Pengertian wewenang adalah hak atau otoritas untuk bertindak melakukan sesuatu kegiatan tertentu kearah pencapaian tujuan.



DAFTAR PUSTAKA
Kurniawati,Endah.(2010).Pengaruh penggunaan telepon genggam terhadap prestasi belajar siswa kelas   VI sekolah dasar negeri Jombor 01 Bendosari Sukoharjo  tahun pelajaran 2010-2011.Proposal penelitian (tidak diterbitkan).Surakarta: Fakultas Pendidikan Agama Islam Yayasan Perguruan Tinggi Islam Surakarta.
Umar, Husein.(2003).Metode Riset Biisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Putong.(2015), KEPEMIMPINAN: Kajian Teoritis dan Praktis Volume 1 dari Kepemimpinan Edisi 1. Jakarta: Buku&Artikel Karya Iskandar Putong.
www.top10indo.com/2013/05/10-cara-mempengaruhi-orang-lain.html