Tuesday 12 January 2016

#Softskill Psikologi Manajemen Kepuasan Kerja#


Disusun Oleh
Kelompok Anggrek
Kelas : 3 PA 02
Ahmad Dedy S.(10513404)
Aprillia Lentera W.(19513928)
Gipthasari A. P(13513745)
Reynaldo Cesar(17513484)
Siti Aufaa Ni’matin(18513527)
Vanya Anugerahayu(17512549)




UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2015

JudulPengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kepuasan 
Kerja dan Stres Kerja Pada The Seminyak Beach Resort 
and Spa
JurnalE-Jurnal Manajemen Unud
Volume & HalamanVol. 4, No.10, hal 2955 - 2981  
Tahun: 2015
PenulisNi Luh Putu Nuraningsih dan Made Surya Putra
I.Latar Belakang
  Perkembangan pariwisata di Bali sangat pesat seperti yang terjadi di daerah Kuta. Daerah seminyak mulai banyak dilirik oleh wisatawan karena Seminyak merupakan objek wisata terbuka dan perkembangannya mulai menarik wisatawan untuk berkunjung ke Seminyak. Seminyak sangat cocok bagi wisatawan yang ingin shopping, fine dinning, SPA, private villa, selain itu Seminyak lebih disukai oleh para wisatawan yang mencari tempat menginap lebih private, tempat belanja yang menawarkan barang dagangan yang unik dan kelas atas, tempat perawatan SPA serta restoran mewah (Rentalmobil.net 2014) selanjutnya dijelaskan bahwa industri hotel dan SPA adalah industri yang selalu berhadapan langsung dengan para konsumen, oleh karena itu para karyawan yang berada di industri hotel dan SPA harus memiliki kecerdasan emosional.

The Seminyak Beach Resort And SPA salah satu hotel berbintang lima yang ada di kawasan Seminyak Bali. Perusahaan ini agar mampu bersaing harus benar-benar cermat dalam mengamati sumber daya manusia karena apabila perusahaan memiliki sumber daya yang bermutu maka perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan HRD dan beberapa karyawan di The Seminyak Beach Resort And SPA diperoleh informasi bahwa kepuasan kerja karyawan tergolong rendah. Indikator rendahnya kepuasan kerja dapat dilihat pada sistem pemberian gaji yang tidak sesuai dengan UMR dan kadang tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Karyawan merasa ragu dengan kemampuan yang dimilikinya, serta pengawasan dari atasan serta kesempatan untuk maju dan dipromosikan masih sangat kurang. Kurangnya kordinasi antar rekan kerja yang membuat karyawan merasa tidak nyaman dalam bekerja. Indikasi karyawan mengalami stres kerja terbukti pada ketidakdisiplinan karyawan untuk menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Arahan dari atasan minim diberikan sehingga karyawan merasa kebingungan. Tingkat keterlambatan karyawan menunjukkan rasa malas bekerja serta atasanyang memiliki mood (suasana hati yang berubah-ubah) terkadang acuh dan jarang melakukan komunikasi dengan karyawan.
II.Tujuan
Dari uraian latar belakang diatas, maka didapatkan tujuan penelitian ini yaitu:
1. Untuk menguji pengaruh kecerdasan emosional terhadap kepuasan kerja pada The Seminyak Beach Resort and SPA.
2. Untuk menguji pengaruh kepuasan kerja terhadap stres kerja pada The Seminyak Beach Resort and SPA.
3. Untuk menguji pengaruh kecerdasan emosional terhadap stres kerja pada The Seminyak Beach Resort And SPA.
III.Metode
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner, didukung oleh hasil wawancara dan observasi secara langsung dengan responden. Seluruh karyawan The Seminyak Beach Resort and SPA yang berjumlah sebanyak 235 orang adalah populasi dari penelitian ini. Rumus Slovin digunakan untuk menghitung sampel dari populasi yang akan digunakan (Sugiyono, 2013:124) sebagai berikut :
Dimana :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

d = ketepatan yang diinginkan sebesar 0,05

Berdasarkan perhitungan rumus Slovin, maka jumlah sampel sebesar 148 orang. Metode penentuan sampel menggunakan simple random sampling. Indikator stres kerja, kepuasan kerja, dan kecerdasan emosional diukur dengan skala Likert (Likert scale) yang terdiri dari 5 butir pertanyaan dengan pilihan“sangat setuju” hingga “sangat tidak setuju”. Uji instrumen dilakukan dengan uji korelasi Pearson yang menghasilkan seluruh nilai r-hitung melebihi nilai r-tabel, uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha dengan nilai Cronbach Alpha melebihi nilai 0,6 sehingga dapat dinyatakan bahwa istrumen telah valid dan reliabel. Uji instrumen kedua dengan CFA (Confirmatory Factor Analysis) untuk menguji validitas convergent dan discriminant. Hasil uji CFA menunjukkan bahwa semua konstruk memiliki nilai yang valid. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis jalur (path analysis). Data diolah dengan menggunakan SPSS for Windows.

IVHasil
Hasil penelitian yang diperoleh menemukan implikasi yang dapat terjadi yaitu hasil penelitian ini mendukung teori yang digunakan sebagai dasar dalam pembuatan hipotesis, bahwa kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan stres kerja. artinya karyawan yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi cenderung memiliki kepuasan kerja yang tinggi dan stres kerja yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian memperkuat teori yang digunakan. Jawaban responden tentang kecerdasan emosional menunjukkan bahwa kecerdasan emosional yang dirasakan karyawan The Seminyak Beach Resort And SPA tergolong sangat baik. Jawaban responden tentang kepuasan kerja menunjukkan bahwa kepusan kerja yang dirasakan karyawan The Seminyak Beach Resort And SPA tergolong sangat baik. Jawaban responden tentang stres kerja menunjukkan bahwa stres kerja yang dirasakan karyawan The Seminyak Beach Resort And SPA tergolong sangat baik.

Monday 4 January 2016

#Softskill PSIKOLOGI MANAJEMEN Review Journal Job Enrichment#

         Kelompok Anggrek :

Ahmad Dedy S.          10513404
Aprillia Lentera W.     19513928
Gipthasari A. P          13513745
Reynaldo Cesar          17513484
Siti Aufaa Ni’matin    18513527
Vanya Anugrahayu I   17512549

Kelas : 3 PA 02

Judul         : Pengaruh Job Enrichment terhadap kepuasan kerja, motivasi dan komitmen   organisasi PT Fajar Surya Wisesa  
Jurnal                         : Jurnal Fakultas Ekonomi Unika Atma Jaya
Volume & Halaman  : Volume 16, Nomor 2, Agustus 2012: 93-104
Tahun                         : 2012
Penulis                        : Francisca Hermawan

            I.        Latar Belakang
      Sumber daya manusia merupakan faktor yang terpenting dalam suatu perusahaan, maka sudah semestinya SDM menjadi perhatian bagi perusahaan agar dikelola dengan sebaik mungkin sehingga dapat meningkatkan kebutuhan perusahaan agar lebih responsif, fleksibel, kompetitif dan inovatif. Salah satu caranya adalah mendorong karyawan agar tidak membatasi diri pada apa yang tertulis di deskripsi mereka yaitu dengan melakukan job enrichment.
    Job enrichment merupakan peningkatan tanggung jawab dan kontrol karyawan atas pekerjaannya sehingga dapat memotivasi karyawan tersebut. Seperti kita ketahui bahwa setiap karyawan yang bekerja ditentukan oleh atasan mereka, dan pekerjaannya dirancang sedemikian rupa agar memuaskan dan memberi manfaat bagi semua pihak. Job enrichment mampu membuat pekerja menjadi termotivasi supaya berhasil mencapai kepuasaan kerja dengan kemampuan mereka sendiri.
    Kepuasan kerja adalah suatu pernyataan emosional positif atau menyenangkan yang dihasilkan dari penilaian terhadap suatu pekerjaan atau pengalaman kerja (Luthans, 2006:243). Karyawan yang puas dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan dan ia akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya dan sebaliknya. Kepuasan kerja erat kaitannya dengan apa yang diharapkan karyawan dari pekerjaannya sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan.
    Dalam memotivasi karyawan, seorang manager harus mengerti apa yang dibutuhkan dan yang menjadi tujuan dari setiap karyawan. Sesuai dengan teori motivasi (Ivancevich, Konopaske, Matteson, 2007, p.458), setiap indivudu dibedakan atas apa yang mereka inginkan sebagai penghargaan atas usaha mereka, bagaimana mereka memuaskan atas apa yang mereka inginkan dan bagaimana mereka dapat melihat apa yang manager kerjakan untuk mereka dan lingkungan kerja mereka.                       
    Komitmen organisasi menurut Steers adalah rasa identifikasi (kepercayaan kepada nilai-nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan) yang dinyatakan olaeh pegawai terhadap organisasinya (Steers dalam Sopiah, 2008:152). Karyawan yang memiliki komitmen terhadap perusahaan didukung oleh berbagai alasan yang ada.   
    PT Fajar Surya Wisesa merupakan perusahaan kertas kemasan yang berdiri pada tanggal 13 Juni 1987. Perusahaan ini menghasilkan kertas industri seperti sack kraft, containerboard (liner dan corrugating medium) dan boxboard yang digunakan untuk kemasan produk-produk konsumen dan barang-barang industri.
    Hasil produksi Perusahaan dijual kepada pelanggan dalam negeri dan diekspor ke negara-negara di Asia, Eropa dan Timur Tengah. Persentase penjualan dalam negeri dan ekspor terhadap penjualan neto untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2011 masing-masing sebesar 93% dan 7%. Perusahaan memiliki kapasitas produksi sebesar 1.000.000 ton per tahun.
    PT Fajar Surya Wisesa memiliki karyawan dengan tingkat kepuasan kerja, motivasi dan komitmen organisasi yang tinggi. Akan tetapi, peneliti ingin mengetahui apakah tingginya tingkat kepuasan kerja, motivasi dan komitmen organisasi tersebut dipengaruhi oleh job enrichment atau tidak. Semakin puas, termotivasi dan berkomitmen seorang karyawan maka kinerja akan lebih efisien dan efektif terkait dengan perusahaan melakukan job enrichment dimana karyawan dapat meningkatkan kebebasan, peran dan tanggung jawab dalam pekerjaan mereka.
                                                                           II.             Tujuan
                            Tujuan Di dalam penelitian ini, adalah ingin menganalisis pengaruh job enrichment terhadap kepuasan kerja; motivasi; komitmen organisasi di PT Fajar Surya Wisesa.
                                                                           III.            Metode
                            Data yang digunakan dalam analisis penelitian ini berupa persepsi responden dengan menyebarkan 65 kuesioner pada karyawan di PT Fajar Surya Wisesa. Perhitungan jumlah responden ditentukan menggunakan rumus Slovin. Penelitian ini menggunakan tehnik convenience sampling dimana peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang mudah temui dalam perusahaan.

                        Temuan Penelitian
                            Peneliti membutuhkan proses analisis data hasil penelitian untuk menarik suatu kesimpulan dari hipotesis penelitiannya.Instrumen yang digunakan peneliti yaitu skala likert, sehingga dapat dihitung rata-rata indicator job enrichment, kepuasan kerja, motivasi,dan komitmen organisasi.Sedangkan pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji linier sederhana dan uji manova.

 
                        Jenis Kelamin Responden
                            PT Fajar Surya Wisesa menunjukan karyawan laki-laki 58 orang (89.2%) dari total jumlah responden berdasarkan jenis kelamin. Sedangkan keseluruhan responden perempuan hanya 7 orang (10.8%) dari total jumlah responden berdasarkan jenis kelamin.
                        Usia Responden
                            Menunjukan bahwa dominan usia karyawan yang bekerja yaitu berusia 20 tahun sampai dengan 40 tahun sebanyak 24 orang (36.9%), sedangkan karyawan yang berusia lebih dari 50 tahun hanya 2 orang (3.1%)
                        Lama bekerja
                            Jumlah responden dengan lama bekerja 5 sampai dengan 10 tahun adalah sebanyak 29 orang (44.6%), merupakan responden yang lama bekerja tertinggi.
                        Mean Score
                            Menunjukkan job enrichment berada pada kategori netral artinya PT Fajar Surya Wisesa hanya memberi sedikit kesempatan untuk karyawan dalam berfikir dan bertindak secara mandiri.


                                                                           IV             Hasil
                            Besarnya hasil Overall Mean Score job enrichment dapat dilihat bahwa job enrichment pada karyawan di PT Fajar Surya Wisesa memiliki kategori netral karena berada di nilai mean score 3.40 terutama pada dimensi otonomi. Hal ini mungkin disebabkan PT Fajar Surya Wisesa masih memberi sedikit kesempatan untuk karyawan dalam berfikir dan bertindak secara mandiri. R