Pengertian
Terapi Keluarga
Terapi keluarga adalah pendekatan terapeutik yang melihat masalah
individu dalam konteks lingkungan khususnya keluarga dan menitik beratkan pada
proses interpersonal.
Tetapi keluarga merupakan intervensi spesifik dengan tujuan membina komunikasi secara terbuka dan teraksi keluarga secara sehat.
Terapi keluarga merupakan salah satu bentuk psikoterapi kelompok yang berdasarkan pada kenyataan bahwa manusia adalah mahluk sosial dan bukan suatu mahluk yang terisolir.
Ruang Lingkup Terapi Keluarga
Tetapi keluarga merupakan intervensi spesifik dengan tujuan membina komunikasi secara terbuka dan teraksi keluarga secara sehat.
Terapi keluarga merupakan salah satu bentuk psikoterapi kelompok yang berdasarkan pada kenyataan bahwa manusia adalah mahluk sosial dan bukan suatu mahluk yang terisolir.
Ruang Lingkup Terapi Keluarga
Sistem keluarga diorganisir sekitar dukungan, aturan, asuhan dan
sosialisasi anggota keluarga
Dalam hal ini terapist bergabung dengan keluarga bukan untuk mendidik
dan membuatnya sosial tetapi memperbaiki dan memodifikasi fungsi keluarga itu
sendiri sehingga dapat menjalankan fungsi dengan baik.Sistem keluarga mempunyai sifat – sifat pertahanan diri karena itu sekali perubahan terjadi keluarga ini akan mempertahankan dan mengubah umpan balik
atau memberi nilai pengalaman pada anggota keluarganya
PERKEMBANGAN
DARI TERAPI KELUARGA
Perkembangan
dari fokus pada individu, psikodinamik berdasarkan psikoterapi ke fokus pada
keluarga sebagai unit dari terapi, dikemukakan of Jones sebagai "
Sceentific Revoketion ".
Penggunaan terapi keluarga ini yaitu untuk mengerti perilaku manusia, khususnya
disfungsi manusia.
Hal ini menyebabkan
kesulitan yang serius dalam perkawinannya.
Tujuan dari terapi keluarga yang berorientasi psikodinamika yaitu untuk menolong anggota keluarga mencapai suatu pengertian tentang dirinya dan caranya beraksi satu sama lain di dalam keluarga.
Behavioural
Family Therapy
Manfaat
untuk keluarga :
Memperbaiki fungsi dan struktur keluarga sehingga peran masing – masing anggota keluarga labih baik.
Kesimpulan :
Terapi keluarga salah satu terapi modalitas yang melihat masalah individu dalam konteks lingkungan khususnya keluarga.
Tujuan dari terapi keluarga yang berorientasi psikodinamika yaitu untuk menolong anggota keluarga mencapai suatu pengertian tentang dirinya dan caranya beraksi satu sama lain di dalam keluarga.
Disini anggota keluarga didorong kearah asosiasi bebas dengan membiarkan
pikiran mereka berjalan bebas tanpa sensor alam sadar dan memverbalisasilan pikirannya.
Terapist hendaknya dan tudak secara aktif melakukan intervensi juga hindari
memberi saran dan memanipulasi keluarga.
Terapi perilaku dalam keluarga diawali dengan mempelajari pola perilaku keluarganya
untuk menentukan keadaan yang menimbulkan masalah perilaku itu.
Group
Therapy Approaches
Terapi kelompok dapat diterapkan didalam keluarga.
Terapi kelompok dapat diterapkan didalam keluarga.
Tujuannya adalah menolong anggota keluarga mendapatkan insight melalui proses
interaksi didalam kelompok. Peranan terapist adalah sebagai fasilitator dan
kadang – kadang menginter pretasi apa yang terjadi pada anggota kelompok.
Contoh :
orang tua bertanggung jawab terhadap anak – anak dan dia punya hak untuk
membatasi perilaku anak jika anak sudah besar, dia punya hak sendiri untuk
mengambil keputusan. Cara ini sering ditemukan pada terapi struktural dimana
tujuan proses, terapi untuk merubah posisi dari batasan diatara sub sistem yang
berbeda dalam keluarga.
Manfaat untuk pasien :
Memepercepat proses kesembuhan melalui dinamika kelompok / keluarga
Memperbaiki hubungan interpersonal pasien dengan tiap anggota keluarga atau memperbaiki proses sosialisasi yang dibutuhkan dalam upaya rehabilitasinya.
Memepercepat proses kesembuhan melalui dinamika kelompok / keluarga
Memperbaiki hubungan interpersonal pasien dengan tiap anggota keluarga atau memperbaiki proses sosialisasi yang dibutuhkan dalam upaya rehabilitasinya.
Jika dilakukan pada program rawat jalan diharapkan dapat menurunkan angka
kekambuhan.
Memperbaiki fungsi dan struktur keluarga sehingga peran masing – masing anggota keluarga labih baik.
Keluarga mampu meningkatkan pengertiannya terhadap pasien sehingga lebih dapat
menerima, lebih toleran dan lebih dapat menghargai pasien sebagai manusia
maupun terhadap potensi – potensinya masih ada.
Terapi keluarga salah satu terapi modalitas yang melihat masalah individu dalam konteks lingkungan khususnya keluarga.
Untuk dapat menajalankan terapi keluarga dengan baik diperlukan pendidikan dan
latihan dengan dilandasi berbagai teoeri yaitu psikoterapi kelompok, konsep
keluarga struktur dan fingsi keluarga,dinamika keluarga, terapi perilaku dan
teori komunikasi.
TERAPI KELOMPOK
Terapi kelompok merupakan psikoterapi yang dilakukan
dalam kelompok, khususnya terdiri dari 4 sampai 8 klien pada saat itu. Terapi
kelompok dipercaya untuk memberikan terapi pengalaman yang tidak bisa
didapatkan dari terapi secara individu. Beberapa pengalaman-pengalaman itu
adalah menerima dorongan dari anggota kelompok lain, belajar bahwa kita tidak
satu-satunya orang yang dalam masalah tersebut, belajar dari nasehat yang
diberikan yang diberikan oleh oranglain.
Banyak masalah emosional menyangkut kesulitan seseorang berhubungan dengan
oranglain, termasuk perasaan penutupan diri/isolasi, penolakan, dan kesepian
dan tidak sanggupnya menjalin hubungan yang berkomitmen. Walaupun pakar terapi
dapat membantu individu memecahkan sebagian dari masalah ini, hasil akhirnya
terletak seberapa baik orang tersebut dapat menerapkan sikap dan respons yang
dipelajari dalam terapi dalam hubungan sehari-hari. Terapi kelompok memberi
kesempatan bagi para klien untuk memecahkan masalahnya dengan kehadiran orang
lain, untuk mengamati bagaimana reaksi orang atas perilaku mereka.
Pakar terapi dari berbagai orientasi (psikoanalitik,
humanistik, dan perilaku) telah memodofikasi teknik mereka agar dapat
diterapkan dalam terapi kelompok. Terapi kelompok telah digunakan dalam
berbagai suasana (setting) – di barak rumah sakit dan balai pengobatan jiwa
yang tidak rawat inap, terhadap para orangtua yang anaknya yang mempunyai
kelainan, terhadap para remaja di lembaga rehabilitasi, dll. Khusunya, kelompok
itu terdiri atas sejumlah individu yang tidak banyak (6 – 12 orang dianggap
optimal) yang memiliki masalah serupa. Pakar terapi biasanya hanya berapa di
belakang layar, memberi kesempatan bagi para anggota untuk saling bertukar
pengalaman, mengomentari perilaku orang lain, dan mendiskusikan masalah mereka
sendiri dan masalah para anggota lainnya dari kelompok itu. Pada mulanya mereka
cenderung bersikap defensif/membela diri dan kikuk bila kelemahan mereka
dipaparkan, tetapi sedikit demi sedikit mereka semakin lebih objektif atas perilaku
mereka terhadap orang lain.
Kesimpulan :
Mereka dapat memperoleh kemampuan yang meningkat untuk
mengidentifikasikan dan berempati dengan oranglain dalam kelompok dan
memperoleh perasaan berharga apabila mereka dapat membantu anggota lain dengan
menawarkan pernyataan yang penuh pengertian atau penafsiran yang
bermakna. Biasanya, terapi kelompok digunakan untuk memperkenalkan klien
dengan dunia sosialnya, sebagai terapi lanjutan dari terapi individual.
No comments:
Post a Comment